5 Tips Memperbaiki Toxic Relationship
Menghindari segala hal buruk yang terjadi dalam suatu hubungan adalah sebuah keharusan. Tetapi mungkin kamu pernah merasakan disaat menjalani hubungan, semakin lama semakin kamu merasa tidak nyaman. Atau mungkin kamu merasa hubungan tersebut justru memberikan energi negatif ke dalam dirimu. Atau bahkan kamu merasa tidak aman, terkekang, dan mungkin capek karena kamu berjuang sendiri dalam hubungan.
Pertengkaran dan pertengkaran yang terus-menerus menyebabkan hilangnya harga diri, harga diri rendah, dan perasaan tidak berharga. Hubungan yang tak sehat ini membuat seseorang menjadi korban emosional, mental, dan juga fisik. Bahkan, hubungan ini bisa terjadi antara dua orang kekasih yang mengalami kesulitan berkomunikasi secara efektif.
Jika kamu merasakan hal tersebut berarti kamu sedang berada dalam hubungan yang beracun alias toxic relationship. Meskipun terkadang disaat telah terjatuh dalam hubungan yang toxic, rasa ingin bertahan masih tetap ada hanya karena tak ingin sendiri dengan kesepian. Bahkan masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang berada dalam hubungan toxic dan perlu memperbaikinya atau keluar darinya.
Apakah Toxic Relationship Ini Sebenarnya Bisa Diperbaiki?
Istilah toxic relationship ini tak asing lagi terdengar. Seperti yang telah diketahui bahwa toxic relationship berasal dari kata toxic yang berarti racun atau mengandung racun. Dalam suatu hubungan, hal ini mengartikan bahwa toxic relationship merupakan suatu hubungan tidak sehat karena mengandung racun yang dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang.
Menurut seorang ahli komunikasi dan psikologi, toxic relationship atau hubungan beracun dapat di gambarkan sebagai hubungan yang terjalin dimana di dalamnya mereka tidak saling mendukung, berusaha merusak yang lain serta lebih banyak memberi pengaruh negatif yang menghabiskan energi. Hubungan yang terjalin semakin membuat kamu terpuruk dan tidak berkembang. Tentunya berkebalikan dengan tujuan hubungan yang bertujuan untuk mendukung kamu menjadi pribadi yang lebih baik.
Maka dari itu, penting sekali untuk kamu mengetahui apakah hubunganmu bersama pasangan terdapat red flag atau toxic dalam hubungan tersebut agar dapat mengambil langkah tepat untuk menangani jalinan asmara ini. Salah satu ciri hubungan itu bisa dikatakan toxic adalah ketika kamu merasa tidak nyaman untuk jadi dirimu sendiri dan selalu berusaha untuk jadi orang lain saat bersama pasangan. Lalu bagaimana untuk menanganinya?
Langkah pertama yang harus kamu dan pasanganmu lakukan adalah mengevaluasi pilihanmu di masa lalu dan saat ini dengan mulai menghindari segala hal buruk dengan pasanganmu. Hal ini akan mengharuskan masing-masing kalian untuk memeriksa tindakan dan melakukan pekerjaan batin. Hubungan yang beracun dapat berubah jika dan hanya jika kedua pasangan sama-sama berkomitmen untuk mengatasinya dengan banyak komunikasi terbuka, kejujuran, refleksi diri, dan bantuan profesional baik secara individu dan bersama. Tak peduli seberapa dalam rasa sakit yang ditimbulkan, jika kamu dan pasangan bersedia menghadapi fakta, mengakui kesalahan dan mau mengubah perilaku maka hubunganmu dapat diperbaiki.
Tidak semua hubungan beracun harus diakhiri dengan perpisahan. Nyatanya, terdapat cara lain untuk mengatasinya yaitu dengan memperbaikinya. Apa saja tips untuk memperbaiki toxic relationship ? Berikut ulasannya.
1. Pahami Apakah Hubungan Layak Untuk Diperbaiki
Sebelum berusaha mencari cara untuk memperbaiki hubungan, hal pertama yang harus kamu ketahui adalah memahami apakah hubunganmu dan pasangan masih bisa untuk diperbaiki. Dengan ini, kamu dan pasangan akankah bisa berkomitmen untuk memperbaiki hubungan atau tidak. Kalian bisa mengevaluasi hubungan dengan membuat list hal positif dan negatif apa yang telah dilakukan untuk memperbaiki hubungan ini.
Tentunya hal ini tidak dapat dilakukan secara sepihak, melainkan ada kemauan dan usaha yang dilakukan bersama. Sehingga kamu tidak merasa capek sendiri dalam proses ini. Lagipula sudah seharusnya dalam setiap hubungan itu memiliki sifat saling.
2. Confess Perasaan Kepada Pasangan
Ketika kamu dan pasangan mau memperbaiki hubungan, kalian harus bersikap asertif alias yaitu dengan mengungkapkan keinginan, kebutuhan, pikiran, perasaan, harapan, dan pendapat diri sendiri secara tegas dengan jujur dan apa adanya. Karena untuk memperbaiki hubungan tersebut kamu harus bisa confess untuk menyampaikan ketidaknyamanan antara satu sama lain. Sehingga kamu dan pasangan bisa saling memahami dan belajar untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya yang telah terjadi.
Dengan menyuarakan yang terjadi antara satu sama lain akan meningkatkan kualitas hubungan kamu dan pasangan. Tetapi bukan berarti pasangan dapat memberikan pendapat dengan cara yang menghakimi atau merendahkan yang tidak membantu. Kalian harus membangun dialog di mana kedua pihak dapat mendengarkan sudut pandang satu sama lain, jadi ini bukan hanya monolog satu orang.
Jangan sampai terjadi silent treatment diantara kedua belah pihak. Beri kesempatan agar pasangan bisa mengungkapkan semua hal yang dirasakan selama menjalani hubungan, baik positif maupun negatif. Jangan menyela ketika pasangan sedang berbicara. Tetapi, buatlah pasanganmu merasa aman dan didengarkan saat sedang berbicara, begitu pun sebaliknya.
3. Bersiap Sedia Untuk Move On
Manusia adalah makhluk yang bersifat dinamis. Saat berusaha memperbaiki hubungan, jangan memaksakan diri untuk bisa mengubah orang lain yaitu pasanganmu. Karena jika ia benar-benar menginginkanmu, tanpa diminta paksaan ia akan bisa mengubah dirinya sendiri. Dan tentunya kalian akan sama-sama mau untuk berusaha dan berjuang bersama dalam memperbaiki hubungan yang telah terjalin tersebut.
Ketika kamu dan pasangan telah berusaha dan dengan hasil akhir tidak ada yang berubah, maka kamu bisa mengambil keputusan dengan berhenti dan mencoba untuk move on. Kamu berhak untuk mengakhiri dan keluar dari hubungan racun yang berbahaya tersebut.
4. Percaya Terhadap Diri Sendiri
Hubungan toxic tak lepas dari pola warna manipulasi dan melibatkan gaslighting. Dengan manipulasi yang dilakukan oleh pasangan, ini akan membuat kamu tidak percaya terhadap diri sendiri bahkan merasa tidak berdaya. Selain itu, gaslighting dapat membuat kamu terus-menerus mempertanyakan tingkat kepekaan dan penilaianmu.
Jadi kamu harus terus coba untuk percaya sama diri sendiri dan sadar bahwa kamu memiliki kendali dan peran yang sama dengan pasangan dalam hubungan kalian. Hubungan yang sehat tak akan membuatmu malah menjadi tak berdaya. Orang-orang yang berada dalam hubungan beracun dalam waktu lama, seringkali menemukan jika mereka telah kehilangan rasa percaya diri. Tidak heran jika mereka merasa rendah diri, tidak pantas, cemas, marah, stres dan bahkan depresi.
5. Mencari Bantuan Profesional
Disaat kamu merasa bingung dan sangat butuh bantuan untuk menangani hubunganmu dan pasangan, kamu bisa mencari bantuan profesional. Kamu perlu menemui ahli kesehatan mental yang memberikan perspektif kepadamu. Karena untuk mengatasi hubungan yang beracun ini dengan seorang profesional dapat diketahui secara objektif cara yang tepat untuk bisa dilakukan.
Dengan pihak ketiga yang profesional pun kamu akan mendapatkan solusi yang tepat. Seorang profesional akan membantu kamu dan pasangan untuk berbicara jujur dan mengidentifikasi perilaku kasar. Jika memang tidak memungkinkan, mereka dapat membuat kamu dan pasangan berpisah.
Nah itulah tips untuk memperbaiki toxic relationship. Perlu diingat ya sobat Ajakan, ketika suatu hubungan tidak lagi memiliki kepercayaan, rasa hormat, empati dan saling dukung, inilah saat yang tepat untuk mengevalusasi kembali hubungan tersebut. Tips diatas dapat kamu lakukan untuk memperbaiki hubungan kamu dan pasangan agar bisa jadi lebih sehat. Meskipun terdengar sulit untuk diperbaiki, tetapi hal itu akan mungkin terjadi ketika kamu dan pasangan mau sama-sama berjuang untuk itu. Semoga bermanfaat ya. Semangat sobat Ajakan!