By Anis Afifatul Azizah May 13, 2022 289

Supaya Hubungan Harmonis, Coba Teknik Komunikasi Asertif Ini Deh!

Pernahkan kamu ketika menjalin sebuah hubungan mengalaimi kesalahfahaman? Pasanganmu menganggap A adahal maksud kamu tidak seperti itu. Akhirnya terjadilah drama peretengkaran yang bisa jadi penyebabnya kesalah pahaman yang sepele.


Sering terjadi juga nih kaum hawa biasanya suka memberikan kode pada pasangannya ketika kesal. Tetapi, enggak semua laki-laki paham arti kode itu dan ujungnya malah bikin wanita tambah kesal.


Komunikasi yang baik adalah bagian terpenting jika kita mengharapkan adanya hubungan yang sehat. Hubungan yang jauh dari kesalah fahaman. Walaupun kita juga tidak bisa menghindari masalah dalam percintaan, akan tetapi hal itu bisa diminimalisir dengan adanya komunikasi
Dalam sebuah hubungan, komunikasi membantumu untuk menjelaskan kepada orang lain apa yang sedang kamu alami atau kamu butuhkan. Sehingga komunikasi akan mengantarkan keduanya menjadi lebih terbuka dan bebas berekspresi.


Dilansir dari Parenting Indonesia, Psikolog Klinis di Ohio, AS Jeremy Shapiro, Ph.D membeberkan agar komunikasi berjalan lancar antarpasangan meskipun sedang konflik, diperlukan keterampilan komunikasi asertif. Apa sih Komunikasi Asertif itu?


Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk mengekspresikan ide dan perasaan positif dan negatif secara terbuka, jujur, dan langsung. Dalam komunikasi asertif ini, kita tetap bisa menjaga hak-hak kita sambil tetap menghormati hak-hak orang lain.


Caranya? Katakanlah sejujurnya apa yang kamu pikirkan tentang hal yang membuatmu kesal. Kamu juga perlu mengutarakan harapanmu tentang situasi tak mengenakkanmu. Katakan harapanmu untuk ke depannya tentang sikap pasanganmu sehingga dia bisa lebih mengerti.


Jeremy mengungkapkan komunikasi asertif tak cukup di kata-kata saja. Perlu juga sikap yang tegas. Tambahkan sikap nonverbal yang pas untuk memudahkan kamu menyampaikan gagasanmu. 

Sikap nonverbal yang bisa kamu pakai misalnya kontak mata secara langsung, duduk atau berdiri dengan tegak sehingga bisa menunjukkan ketidaksukaan itu, jangan menunjuk-nunjuk atau mengepalkan tangan.

Hal lain yang perlu dilakukan yaitu jangan pasang muka cemberut. Tunjukkan ekspresi yang tenang. Kamu juga sebaiknya berbicara dengan suara yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut. Terakhir, jaga jarak agar tidak terlalu condong ke pasangan.
Contoh kejadian yang menggunakan komunikasi asertif adalah penyampaian pesan menggunakan Aku


Saat kamu memulai kalimat dengan kata “Kamu …”, untuk menunjukkan rasa tidak suka pada apa yang telah dia lakukan, hal tersebut menggambarkan kamu sedang melakukan penilaian atau serangan dan membuat orang bersikap defensif. Jika kamu memulai dengan “Aku…”, fokusnya lebih pada bagaimana perasaanmu dan bagaimana kamu ingin menyampaikan bahwa kamu terganggu oleh apa yang sudah dia lakukan. Juga, itu menunjukkan kamu bisa mengendalikan reaksimu dan tidak bersikap menyalahkan. Hal ini membantu meminimalkan sikap defensif pada orang lain, mencontohkan tindakan mengambil tanggung jawab, dan menggerakkan kalian pada perubahan positif.
Misalnya:


Jika berfokus pada kalimat “Kamu…” :  “Kamu harus berhenti nglakuin itu!” atau “Aku harus menghentikan dia !”
Jika berfokus pada kalimat “Aku…”:  “Aku suka kalau kamu mau berhenti nglakuin itu.”

Saat berdiskusi, jangan lupa untuk mendengarkan dan bertanya. Penting untuk memahami sudut pandang orang lain. Juga tidak mengambil kesimpulan sepihak apalagi menebak-nebak apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

Sumber:

https://www.hipwee.com/list/minimalkan-konflik-dan-drama-dalam-hubungan/

https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okezone.com/amp/2012/05/02/197/622250/cara-cara-pererat-komunikasi-dengan-pasangan

https://siapnikah.org/ga-usah-ngode-pakai-cara-asertif-kalau-kesal-sama-suami/