By Anis Afifatul Azizah March 19, 2023 192

Jangan dijadikan Habit, Ini Dampak Negatif Self-Sabotage

Pernah tidak kamu ada tugas dari atasan atau tugas dari dosen tapi waktu pengumpulanya masih lama, akhirnya kamu santai-santai dan menunda pekerjaanmu itu. Hal itu terjadi bukan hanya sekali, tapi erulang-ulang karena kamu merasa masih cukup waktu. Perilaku tersebut merupakan salah satu ciri dari self-sabotage.

Self sabotage adalah perilaku atau pola pikir yang dapat mencegah seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan guna mencapai tujuan. Sulit untuk mengidentifikasi apakah kita telah melakukan self sabotage, terutama karena dampaknya tidak segera dialami saat itu juga.

Untuk menghindari hal itu terjadi dengan kita, perlu untuk mengenali bagaimana tanda-tanda danya indikasi self-sabotage dalam diri kita. Walaupun menurut Psikolog Gracia Ivonika, M.Psi tanda-tandanya bisa tampak jelas atau tidak ada baiknya tetap berusaha mengenalinya.

Terdapat beberapa contoh atau tanda yang bisa kamu kenali ketika menyabotase diri sendiri:M

- Menunda pekerjaan yang sudah seharusnya diselesaikan

- Menyalahkan orang lain ketika mengalami hal yang buruk

- Memilih untuk pergi ketika segala sesuatu tidak berjalan secara lancar

- Sulit mengatur waktu

- Memilih berdebat atau berkelahi dengan teman atau pasangan

- Memiliki hubungan dengan orang yang memberikan pengaruh tidak baik untuk diri kita

- Kesulitan memenuhi kebutuhan

- Merendahkan diri sendiri

Melakukan self-sabotage tersebut tentunya memberikan dampak terhadap pelakunya, yang dibiarkan terus menerus bisa sangat merugikan pelaku self sabotage. Lalu apasih dampak yang ditimbulkan ketika kita menjadi self-sabotage?

1. Berdampak buruk bagi karier dan kesehatan

Misalnya ketika kamu mempunyai satu pekerjaan yang harus selesai besok, tapi karena kamumerasa masih banyak waktu, kamu mengerjakan yang lainya. Tidak terasa hari ini sudah mau berakhir, jam pulang kantor sebentar lagi, akhirnya kamu menunda pekerjaanmu dan menyelesaikan di rumah, begadang bisa sampai pagi.

Memang selesai tugas tersebut, tapi karena kamu begadang, kamu jadi tidak cukup istirahat, kamu tidak cukup tenaga untuk bekerja di hari berikutnya, akhirnya kamu kurang produktf dan menunda kembali pekerjaanmu, sehingga terjadilah siklus yang sama berulang-ulang.

Karena kamu harus nenyelesaikan tugasmu itu, kamu jadi begadang, dan sebenarnya begadang itu tidak bagus untuk kesehatan. Kamu juga pasti merasa kurang fit karena tidak cukup istirahat, hal itu yang akan empengaruhi kerja metabolisme tubuhmu.

2. Jadi Mudah Menyerah

Dampak ini bisa dialami oleh tanda si perfeksionis dalam melakukan suatu tugas. Ketika kamu seorang perfeksionis, kamu pasti akan berusaha menyelesaikan tugas/pekerjaanm sesempurna mungkin, bahkan kamu akan melakukan pengecekan ulang sampai kamu yakin itu sempurna.

Ketika kamu menjumpai tugas yag belum kamu kuasai dan membutuhkan banyak waktu untuk belajar, pasti kamu masih mempunyai revisi-revisi, tapi terkadang revisi itu terasa sangat banyak dan berat untukmu, akhirnya kamu menyerah.Padahal jika kamu terus belajar dari revisi-revisi yang kamu alami, maka kamu akan menjadi ahli di bidang tersebut.

3. Gagal Mengembangkan Kesempatan Berkarir

Di kantor Ratna dan Wulan, sedang ada kesempatan untuk promosi kerja. Ratna dan Wulan merupakan dua kandidat promosi tersebut. Sayangnya, hanya ada satu peluang. Jadi, hanya satu di antara keduanya yang bisa naik jabatan.

Ratna merupakan orang yang perfeksionis. Sifat itu membuatnya lama merencanakan sesuatu sebelum melakukan eksekusi.Memang, rencana sangatlah penting. Akan tetapi, jangan sampai rencana itu terlalu lama dibuat hingga eksekusinya harus tertunda.Sayangnya, itu terjadi pada Ratna. Saat diminta mengerjakan tugas B, Ratna merencanakannya matang-matang. Apalagi, ada peluang promosi di depan mata.

Pembuatan rencana itu memakan waktu lama hingga Ratna tak bisa menyelesaikannya sebelum dateline. Lain halnya dengan Wulan. Wulan berhasil menyelesaikan tugasnya tepat waktu dengan kualitas yang cukup. Akhirnya, Wulan-lah yang mendapat promosi kerja.Jadi, yuk, hindari sifat sabotase diri berupa perfeksionis!

4, Mengikis rasa percaya diri

Ketika kamu menunda-nunda pekerjaan atau membuat tugas tersebut dengan rasa perfeksionis akibatnya jadi kamu akan merasa jauh lebih buruk dibanding dengan yang lain. Selain itu ketika kamu terlalu mepet dateline kamu jadi sulit untuk berfikir, akhirnya kamu lebih mudah menyerah dan menganggap dirimu tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut.

Itulah dampak negatif dari self sabotage, mari kita deteksi dini self sabotage ini sehingga kita bisa maksimal dalam mengerjakan tugas dan tidak dirugikan dengan self sabotage ini.