By Anis Afifatul Azizah May 17, 2024 11

Bahaya "Parenting" Mariage dalam Hubungan: Mengapa Komunikasi dan Batasan

Dalam sebuah hubungan, menjadi orang tua bersama bisa menjadi pencapaian yang luar biasa. Namun, terlalu banyak fokus pada peran parenting dapat menimbulkan risiko yang serius bagi hubungan kamu dengan pasangan. Fenomena ini sering disebut sebagai "parenting pasangan" atau "parenting marriage"

Parenting marriage, atau kadang disebut juga "parenting partnership" atau "parenting marriage model," adalah konsep di mana pasangan yang sudah menikah mengalihkan fokus utama hubungan mereka dari hubungan romantis dan keintiman ke arah peran orang tua dan tanggung jawab keluarga. Dalam model ini, pasangan berusaha untuk membangun dan memelihara hubungan yang terutama didasarkan pada kolaborasi dalam membesarkan anak-anak mereka, daripada memprioritaskan hubungan pasangan itu sendiri.

Mengapa "Parenting Mariage " Berbahaya?

  1. Hilangnya Keseimbangan: Ketika fokus utama adalah anak-anak, pasangan bisa kehilangan keseimbangan dalam hubungan mereka. Ini dapat menyebabkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan masing-masing pasangan.

  2. Komunikasi yang Terabaikan: Diskusi dan komunikasi yang terbuka adalah inti dari hubungan yang sehat. Namun, ketika pasangan terlalu terfokus pada parenting, komunikasi tentang hal-hal lain bisa terabaikan. Ini dapat menyebabkan ketidakpahaman, ketegangan, dan bahkan konflik dalam hubungan.

  3. Hilangnya Koneksi Emosional: Koneksi emosional antara pasangan bisa terganggu saat terlalu banyak energi dan perhatian dialihkan ke anak-anak. Ini bisa menyebabkan pasangan merasa terisolasi atau tidak dicintai, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan mereka.

  4. Pertentangan dalam Pendekatan Parenting: Meskipun kedua pasangan mungkin memiliki pendekatan parenting yang berbeda, terlalu fokus pada anak-anak bisa membuat perbedaan pendapat ini lebih menonjol. Konflik terkait pendekatan parenting dapat memicu ketegangan yang signifikan dalam hubungan.

Pentingnya Komunikasi dan Batasan

Untuk mencegah "parenting Mariage" merusak hubungan Kamu, penting untuk memprioritaskan komunikasi dan menetapkan batasan yang sehat:

  1. Buat Waktu untuk Pasangan: Sisihkan waktu secara teratur untuk menghabiskan waktu bersama pasangan tanpa kehadiran anak-anak. Gunakan waktu ini untuk berbicara, berbagi, dan menyegarkan koneksi emosional Kamu.

  2. Bahas Prioritas dan Harapan: Diskusikan apa yang Kamu harapkan dari hubungan KAmu, baik sebagai pasangan maupun sebagai orang tua. Jelaskan kebutuhan dan harapan masing-masing dan cari cara untuk memenuhinya secara seimbang.

  3. Buatlah Batasan yang Jelas: Tentukan waktu dan ruang di mana peran sebagai pasangan diutamakan di atas peran sebagai orang tua. Misalnya, hindari membicarakan urusan anak-anak saat sedang berkencan atau berbicara tentang topik lain di luar parenting.

  4. Jaga Komunikasi Terbuka: Berbicaralah secara teratur tentang perasaan, kekhawatiran, dan harapan Anda terkait hubungan dan parenting. Pastikan Anda mendengarkan satu sama lain dengan penuh perhatian dan empati.

  5. Dukung Pendekatan Parenting yang Harmonis: Meskipun mungkin ada perbedaan pendapat, upayakan untuk mencapai kesepakatan yang harmonis dalam pendekatan parenting. Diskusikan perbedaan Anda dengan terbuka dan hormati pandangan pasangan Anda.

Kesimpulan

Menghadapi bahaya "parenting mariage" membutuhkan kesadaran dan komitmen untuk memprioritaskan hubungan Kamu dengan pasangan Kamu. Dengan memastikan komunikasi yang terbuka, menjaga keseimbangan antara peran sebagai pasangan dan orang tua, serta menetapkan batasan yang sehat, Kamu dapat membangun hubungan yang kokoh yang tetap berjalan seiring dengan perjalanan menjadi orang tua.