Bagi Pekerja, Pentingkah Work Life Ballance?
Setelah lulus dari dunia pendidikan baik dari tingkat SMA ataupun Sarjana, maka langkah selanjutnya adalah memasuki dunia kerja atau istilah kerennnya berkarir. Jika sudah berkarir,pasti kehidupan berubah kan? kebiasaan berubah, dan tanggung jawabpun akan bertambah. Yang awalnya kita hanya mengurusi kehidupan dan urusan pribadi, sekarang bersinggungan dengan orang lain.
Di waktu awal-awal bekerja, bisa jadi kita belum terbiasa. seringkali kehidupan pribadi kita tercampur adukkan dengan pekerjaan. Jika tidak pintar-pintar dalam memanage waktu,emosi, dan kebiasaan mungkin kehidupan kamu akan stuck di tempat. Kurang produktif dan tidak berkembang. Oleh karenanya kamu perlu tahu nih ilmu untuk mensiasati permasalahan tersebut. Orang-orang bisa menyebutnya work-life balance (WLB).
Apa Itu Work-Life Balance?
Dilansir dari ppsdmaparatur.esdm.go.id, Work-life balance mempunyai makna kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan tanggung jawabnya dalam pekerjaan dan hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Menurut Hudson, WLB adalah keseimbangan waktu dalam konteks bekerja yaitu kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan antara waktu yang kita sediakan sebagai seorang profesional di tempat kerja dengan waktu yang kita sediakan sebagai personal di luar tempat kita bekerja.
Kondisi tersebut membantu agar tidak terjadi konflik antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Sederhananya, ini adalah suatu kondisi di mana seorang pekerja bisa mengatur waktu dan energi yang seimbang antara pekerjaan, kebutuhan pribadi, rekreasi, dan kehidupan berkeluarga.Dengan memiliki work-life balance, seseorang dapat menjadi lebih produktif.
Pentingkah Menerapkan Work-Life Ballance?
Sebagai pekerja ataupun orang yang berkarir penting untuk mempunyai Work-life balance. Pegawai yang tidak memiliki work life balance akan mengalami demotivasi dalam bekerja, kehidupan sosialnya menjadi berantakan bahkan berdampak pada kesehatan mentalnya. Lain halnya dengan seorang pegawai memiliki work life balance, banyak manfaat yang dapat dirasakan bukan hanya untuk kehidupannya tapi juga untuk organisasi.
Dengan tercapainya work-life balance, kamu dapat lebih produktif dan mengeksplorasi hobi atau kemampuan di luar pekerjaan. Ini akan membuat kamu lebih bahagia dalam menjalani pekerjaan. Menurut Forbes, bagi generasi milenial work-life balance berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi gaya hidup melalui pekerjaan yang dilakukan. Bagi generasi milenial, pemenuhan gaya hidup mempengaruhi tingkat kebahagiaan mereka. Itulah sebabnya milenial akan mencari karier yang dapat memenuhi gaya hidupnya.
Manfaat Work-Life Ballance?
Dilansir dari Glints.com mencapai work-life balance sendiri memiliki manfaat lain, diantaranya:
1. Terhindar dari berbagai penyakit
Tentu ini berkaitan dengan meningkatnya kebahagiaan kala mencapai kondisi work-life balance.
Kebahagiaan akan membuat seseorang lebih berpikir positif dan optimis, sehingga meningkatkan imun tubuh yang dapat melindungi berbagai penyakit.
Bahkan, tercapainya keseimbangan ini juga dapat menghindarkan seseorang dari penyakit mental.
Pasalnya, seseorang dapat lebih berdedikasi dan tidak merasa tertekan kala melakukan pekerjaan, serta dapat terpenuhi kebutuhan pribadinya.
2. Meningkatkan performa
Dengan kondisi fisik dan mental yang baik, seseorang dapat lebih mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Bahkan, dengan hal tersebut dapat muncul inovasi-inovasi baru yang bisa membantu kinerjanya dan kinerja perusahaan.
Memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tak hanya penting untuk kesejahteraan, tetapi juga bisa meningkatkan produktivitas kamu. Membuat batasan yang sehat antara kedua hal tersebut bukan semata-mata hanya meningkatkan produktivitas di pekerjaan, tetapi juga produktivitas di kehidupan pribadi
3. Lebih fokus dalam bekerja
Sejalan dengan poin sebelumnya, dengan memiliki energi lebih untuk bekerja seseorang dapat menjadi lebih fokus.
Ia tak perlu khawatir atau memikirkan berlebihan mengenai kondisi keluarganya.
4. Mengurangi jenuh dan stres
Selanjutnya, mencapai work-life balance akan mengurangi perasaan jenuh dan stres terhadap pekerjaan.
Seseorang akan dapat lebih leluasa mengerjakan pekerjaannya karena memiliki energi positif yang cukup akibat terpenuhinya kebutuhan pribadi, dan keluarga.
5. Memiliki lebih banyak waktu dengan diri sendiri
Pekerjaan yang menumpuk dan tidak kunjung selesai sering kali menjadi alasan banyak orang kehilangan kesempatan untuk menikmati waktu dengan diri sendiri.
Padahal menikmati ‘me time’ sangat penting agar kamu tetap menikmati hidup.
Artinya, menerapkan work-life balance bisa membantu kamu memiliki lebih banyak kontrol untuk melakukan hal lainnya.
6. Memiliki lebih banyak waktu untuk bersosialisasi
Semakin beranjak dewasa, kamu tentu sering mendengar teman yang tidak ikut berkumpul lantaran sibuk bekerja, kan? Jangankan teman, kadang dirisendiri juga kerap absen dari pertemuan keluarga.
Ternyata, terlalu sering melewatkan pertemuan dengan teman dan keluarga atau bersosialisasi dengan orang lain merupakan tanda bahwa kamu tidak memiliki work life balance.
Karenanya, untuk mencapai tujuan work life balance, kamu perlu mengetahui skala prioritas.
Bekerja keras memang tidak ada salahnya, tetapi jangan lupa untuk tetap membangun hubungan baik dengan orang tercinta ya.
Sumber:
https://glints.com/id/lowongan/work-life-balance-adalah/#.YpNyOUJBzIU
https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/seputar-ppsdma/work-life-balance-sebagai-kebutuhan
https://www.parapuan.co/read/532943872/5-alasan-work-life-balance-penting-dan-harus-diterapkan-di-kehidupan