4 Metode Mendidik Anak Menurut Kisah Nabi-Nabi
Slah satu tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah mendidik dari mulai anak itu lahir sampai dewasa, dan seterusnya. Selain itu mendapatkan didikan merupakan hak yang harus didapatkan anak dari orangtuanya. Bagaimana anak akan terbentuk, salah satunyajuga karena didikan ornag tua.
Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pendidikan mengarah pada keberhasilan anak yang lebih besar dan peningkatan kepercayaan diri, menurut National PTA. Peran orang tua dalam mendidik anak melibatkan lebih dari sekadar mmemberikan rasa aman dan percaya diri saja,karena anak-anak cenderung menirukan apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya.
Oleh karenanya peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting.Karena sejatinya, dari orangtualah anak pertama kali mendapatkan pendidikan,dan orang tualah yang paling lamaditemuinya ketika di rumah.Orang tua harus bisa memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik sehingga dapat dijadikan contoh bagi anaknya.
Beberapa orang tua mungkin berpikir bahwa tindakan keras adalah cara yang tepat untuk menangani anak-anak. Alih-alih membuat anak menurut an merasa segan terhadap orang tuanya,justru malah orang tua pelan – pelan sedang menumbuhkan karakter keras terhadap anaknya.
Sebagai orang tua, jangan sampailengah dalam mendidik anak, carilah referensi sebanyak-anyaknya, ambil yanh menurut kamu baik dan sesuai dengan kondisi anak. Salah satunya minkan mau kasih referensi upaya mendidik anak yang pernah dilakukan oleh Nabi-Nabi terhadap anaknya. Simak sampai selesai ya!
1. Menunjukkan Perhatian Melalui Do’a
Metode ini diceritakan dari kisahnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, dimanapada wktu itu beliau dikaruniai seorang anak di usianya yang sudah cukup lanjut dan hal itu memberikan kebahagiaan yang begitu besar. Karena usianya yang sudah lumayan lanjut, akhirnya Nabi Ibrahim banyak memberikan perhatiannya melalui do’a yang dipanjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim 14:40)
Demikian kepedulian yang diperlihatkan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tidak hanya untuk anak-anaknya, tapi juga keturunannya di masa depan. Di ayat lain, Nabi Ibrahim pun memanjatkan doa kepada Allah SWT agar anak-anaknya dapat mematuhi perintah-Nya.
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau...," (QS. Al Baqarah 2:128)
2. Menciptakan Komunikasi yang Sehat
Metode yang kedua ini diambil dari kisah nabu Yaqub ‘alaihissalam yang mempunyai 12 anak laki-laki dan diantaranya adalah nabi yusuf ‘alaihissalam. Hubungan antara Nabi Yaqub dan Nabi Yusuf ini menumbuhkan suasana yang nyaman bagi keduanya untuk berkomunikasi. Nabi Yusuf pun tak segan berbagi mimpi indahnya dengan ayahnya. Sebaliknya, Nabi Yaqub sangat senang menjadi pendengar yang baik untuk anaknya.
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. Yusuf.12:4)
Selain itu, sebagai seorang ayah, Nabi Yaqub pun memahami perbedaan dari tiap anak-anaknya. Ia pun memberikan nasihat kepada anaknya yang masih kecil untuk tidak mengungkapkan mimpi tersebut. Saat melakukannya, ia memastikan untuk tidak mengadu domba Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya dan mengingatkan bahwa umat manusia rentan terhadap bisikan setan yang licik.
“Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia'". (QS. Yusuf 12:5)
3, Ungkapkan Cinta dan Kasih Melalui Tindakan
Ketiga, kiah ini diambil dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasannya beliau tidak pernah sungkan menunnjukkan rasa cinta erhadap anaknya melalui tindakan. asih sayang dan rasa hormat yang diberikan Nabi Muhammad itu akhirnya menular ke Fatimah dan ia menirukan segala tindakan sang ayah.
"Saya tidak melihat orang yang lebih mirip Rasulullah SAW dalam berbicaranya selain Fatimah. Ketika dia datang kepadanya, dia berdiri untuknya, menyambutnya, menciumnya, dan menyuruhnya duduk di tempatnya. Ketika Nabi datang kepadanya, dia berdiri untuknya, meraih tangannya, menyambutnya, menciumnya, dan menyuruhnya duduk di tempatnya. Dia datang kepadanya selama penyakit terakhirnya dan dia menyapanya dan menciumnya." (Al-Adab Al-Mufrad, Hadist 971).
4. Memberikan Kebijaksanaan dan Nilai –Nilai yang baik
Nabi Luqman alaihissalam merupakan nabi yang diberikan hikmah oleh Allah dan salah satunya beliau memberikan hikmah kepada putranya. Beliau mengajarkan kepada putranya tentang kejujuran, sikap rendah hatidan menjaga hubungann baik dengan orang-orang disekitarnya..
"(Luqman berkata): 'Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui'". (QS. Luqman 31:16)
"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman 31:18)
Itulah Metode yang bisa para orang tua terapkan terhadap anak-anaknya. Semoga dapat memberikan pelajaran,dan anak-anak tumbuh menjadi anak yang shalih dan shalihah.