Tips Investasi Rumah Tangga Bahagia
Mungkin sahabat ajakan sering melihat pasangan muda yang sudah menikah terlihat begitu bahagia berseliweran di sosial media sahabat. Tapi pernahkah sahabat berfikir apakah mereka memang sebahagia itu setelah berumah tangga? Jika memang bahagia, mengapa banyak juga dijumpai kasus perceraian, yang tak jarang usia pernikahan mereka baru menginjak "seumur jagung" alias terlalu singkat.
Ternyata setelah ditelusuri pernikahan bukanlah hal yang mudah, pasalnya ada dua manusia yang mempunyai karakter dan kepribadian berbeda, kemudian disatukan dalam satu ikatan sakral yang dinamakan pernikahan. Oleh karena itu di dalam islam juga disebutkan pernikahan adalah ibadah seumur hidup, karena dalam prosesnya tidaklah mudah, pasti banyak kerikil-kerikil yang turut mewarnai pernikahan itu sendiri.
Nah untuk mewujutkan rumah tangga bahagia, berikut tips investasi rumah tangga bahagia versi ajakan.me untuksahabat ajakan yang akan segera menikah atau malah sedang menjalani kehidupan berumah tangga. Yuk langsung saja.
1. Memilih Pasangan yang Baik
Bagaimana rumah tanggamu nanti ditentukan dengan bagaimana kamu memilih pasanganmu nanti. Tidak selalu pasti, akan tetapi memilih pasangan yang baik ini bisa jadi pertimbangan kamu ya sahabat.Karena pernikahan bukanlah sesuatu yang dilakukan sebentar, melainkan seumur hidup. Siapa sih yang mau gagal ketika menikah nanti? Oleh karena itu perlu pertimbangan mulai dari karakter, kebiasaan, cara memperlakukan keluarganya, keyakinan yang dipercayainya, silsilah keluarganya, dan lain sebagainya. Pasti sahabat sudah mempunyai kriteria calon pasangan idaman sendiri bukan?
2. Memahami hak dan kewajiban masing-masing
Seperti halya anak dengan orang tua, guru dengan muridnya, suami danistri juga mempunyai hak dan kewajibanya wasing-masing loh sahabat. Banyak media yang dapat kita akses untuk mengetahui apa saja sih hak dan kewajiban suami dan istri. Di jaman teknologi yang super canggih seperti sekarang tidaklah sulit untuk mendapatkan suatu ilmu. Hanya hitungan detik saja sahabat bisa mengaksesnya dari mana saja menggunakan ponsel pintar sahabat.Seain itu sahabat, juga bisa mengikuti seminar atau webinar parenting baik ofline maupun online.
Ketika sahabat sudah mengerti hak dan kewajiban suami atau istri maka sahabat akan lebih mudah menjalani perannya nanti dalam berumah tangga.Tentunya pemahaman sahabat harus didiskusikan dengan pasangan terlebih dahulu ya supaya lebih jelas lagi nantinya!
3. Menerima Kelebihan dan Kekurangan Pasangan
Pernah kesal dengan kekurangan pasangan? wajar ya, karena itu sifat alami manusia. Tapi kesal dengan kelebihan pasangan? Ada juga! tapi mungkin tidak banyak. Misalnya, kelebihan pasangan kita adalah pekerja keras. Saking sukanya kerja akhirnya lupa waktu, dan waktu untuk pasanganya akhirnya berkurang, jadi timbul perasaan kesal dari pasangan, ada kan? Perlu di ingat ya sahabat, menerima di sini bukan serta merta menerima langsung apa adanya, tetapi melalui sebuah proses yang namanya usaha. Usaha apa sih?
Jadi usaha yang dilakukan oleh kamu ataupun pasangan untuk merubah kekurangan ataupun kelebihan sesuai dengan kesepakatan kamu dan pasangan. Setelah melewati berapa waktu dan pasangan sudah berusaha merubahnya tetapi tidak ada kemajuan, Nah, disitulah peran kita untuk menerima kekurangan dan kelebihan pasangan. Bagaimana cara kita menurunkan ego serta memahami keadaan pasangan kita. Jadi ngga ada tuh sedikit-sedikit merajuk, sedkit-sedikit perang dingin, apa lagi sampai ada piring terbang.
4. Komunikasi
Sahabat pasti sudah sangat sering melihat atau mendengar tips ini.Tapi memang komunikasi yang baik sangatlah penting dalam menjalin hubungan ataupun berumah tangga. Kalau istilah sekarang Pillow talk. Pillow talk bisa dilakukan sebelum tidur bersama pasangan. Mulai dari membicarakan hal yang sederhana, seperti apa saja kegiatan hari ini, apakah ada kendala yang dialami ataupun masalah yang serius sekalipun. Kegiatan pillow talk ini kata Bash, diyakini dapat membantu menstabilkan hubungan, dan meningkatkan cinta satu sama lain.
5. Saling Memberi Hadiah
Kapan terakhir kamu kasih hadiah ke pasangan? Taukah sahabat secara psikologis memberi hadiah kepada pasangan akan meningkatkan kepercayaan, serta kemesraan pasangan kepada kamu karena pasangan merasa di hargai dan dimiliki.Memberi hadiah sama saja kita memberikan reward. Menjalanin rumah tangga pastilah tidaklah mudah, makanya tidak ada salahnya membri reward untuk pasangan. Kalau kata bapak Nicholson, memberi hadiah tidak harus mahal, yang penting Bernilai, karena terkadang memberi hadiah dengan harga mahal dapat memberikan tekanan serta tuntutan pasangan kamu dalam memberikan hadiah.
Di dalam islam juga disebutkan bahwa saling memberi hadiah dapat menumbuhkan cinta antara si pemberi dan si penerima hadiah. Jadi kebayang kan kalau sahabat sering memberi hadiah untuk pasangan betapa cintanya dan bahagianya kehidupan rumah tangga sahabat bersama pasangan.