Lakukan Ini Supaya Terhindar dari Depresi Saat Mengasuh Anak!
Pernah melihat berita tentang ibu yang menyiksa anak kandungnya? Atau bahkan ada ibu yang sampai tega membunuh anaknya. Jika kita yang mendengar atau membaca berita tersebut pasti kita berfikir, kok bisaya setega itu, kenapa sih, padahal anaknya sendiri.
Di dunia ini tidak adahal yang mustahil terjadi. Tentunya yang menyebabkan demikian karena ada alasan tertentu.Begitu pula dengan perilaku si ibu terhadap anaknya. Kejadian tersebut juga terjadi karena banyak faktor. Bisa jadi karena belum siap menajadi ibu, terpaksa karena keadaan, masalah yang sedang menimpana, dan masih banyak lagi.
Walaupun demikian, kejahatan mengenai penyiksaan, penganiayaan terhadap anak yang diakukan oleh orang tua atau bahkan oleh ibu kandungnya sendiri tetap tidak bisa dibenarkan.Apalagi jika kejadian tersebut sampai mengorbankan nyawa si anak.
Memang benar, mendidik mengasuh dan membesarkan anak banyak sekali tananganya. Hal itu juga tidaklah mudah, ada tannggung jawab yang besar. Oleh karena itu tidak jarang ada sedikit orang yang terganggu mentalnya dan hingga merasa depresi.
Nah di sini minkan mau kasih tips supaya ibu-ibu atau para orang tua tidak merasa depresi dan kesehatan mentalnya terjaga ketika mengasuh anaknya. Begini tips dari Dr. Kedar Tilwe, konsultan psikiater di Departemen of Mental Health and Behavioral Science, Fortis, Health Care.
1. Sadari bahwa setiap anak itu unik
Ketika melihatanak tetangga yang anteng, tidak rewel dan penurut dengan orang tuanya,pasti timbul rasaingin memiliki nasip yang sama. Akan tetapi, etiap anak tumbuh dan berkembang mempunyai potensi dan kelebihannya masing masing, jadi hindari membandingkan anak satu dengan yang lainnya, baik dengan saudara kandung atau dengan anak lainnya
2. Sadari adanya stres dan indentifikasi penyebabnya
Menghadapi anak yang sedang luar basa, ditambah masalah-masalah lainya bisa menyebabkan stres bagi orang tua. Ketika kita merasakan stres, yang harus dilakukan adalah jangan sungkan untuk mencoba meminta masukan dari keluarga atau teman yang dipercaya bisa membantu memecahkan masalah.
Biasanya mereka mempunyai sudut pandang pemahaman yg berbeda, ini dapat membantu mendapatkan solusi dari masalah yang dialami
3. Dunia ini tidak selebar daun kelor
Ada pribahasa menyatakan Dunia ini tak selebar daun kelor. Artinya kita terkadang terkungkung dengan paradigma diri sendiri, terasa eksklusif.
Padahal diluar sana masih banyak yang bisa kita pinta bantuannya, pandangannya, ada saudara, teman, dan kerabat. Jangan merasa sendiri, karena itu akan menjadi beban mental bagi kita ketika kita merasa bergelut sendirian.
4. Hindari menerapkan Helikopter parenting
Orangtua terkadang ingin memaksakan kepada anak seperti apa yang menjadi harapannya. Padahal setiap anak itu unik, dan mempunyai ciri khas masing-masing. Untuk itu jangan paksakan kepada anak sesuatu harpan yang kita mau.
Antu anak berkembang sesuai kemampuanya, arahkania supaya lebih terbentuk, bukan mengeluhkan anak karena tidak sesuai ekspkektasi dan harapan ayah, dan ibu.
5. Luangkanlah waktu untuk diri sendiri (me time)
Di tengah kesibukan rutinitas kesibukan sehari-hari luangkanlah waktu untuk diri sendiri, hal ini penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mental.
Me time sangatlah penting untuk dilakukan. Walaupunhanya sebentar,itu sangat berpengaruh terhadap mental dan juga rasany menjadi lebih fresh dan bersemangat untuk menddik anak.