Ketahui Bentuk Perilaku Sexual Harassment
Apa itu sexual harassment? Apakah kamu pernah atau sudah mendengar istilah ini? Sexual harassment alias pelecehan seksual merupakan segala bentuk perilaku secara verbal maupun fisik yang mengarah pada perilaku seksual yang dilakukan secara intimidasi dan tidak diinginkan sehingga membuat seseorang merasa terancam, terhina bahkan merasa direndahkan dalam lingkungannya. Bentuk sexual harassment dapat terjadi dalam rentang yang tidak berbahaya sampai yang berbahaya hingga mengancam secara fisik bahkan psikologis.
Tak mengenal gender, pelecehan seksual ini berisiko dapat terjadi kepada siapapun dan dimanapun. Maraknya terjadi kasus kekeresan seksual dikarenakan ketidakmampuan dan kegamangan banyak orang dalam memahaminya sehingga menyebabkan mereka kesulitan dalam menentukan posisi dalam permasalahannya. Meskipun terdapat regulasi dan perundang-undangan dalam mempromosikan kesetaraan gender, tetapi kebudayaan dan tren yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari mampu memicu adanya kuasa yang tidak berimbang.
Perkembangan teknologi yang dimana serba digital juga mempengaruhi terjadinya kemudahan sexual harassment melalui media online. Berbagai platform dengan masing-masing fiturnya membuat mudahnya interaksi melalui media online dan menjadikannya tampak nyata seperti berinteraksi tatap muka. Hal ini membuat kurangnya kualitas oknum-oknum dalam menggunakan media sosial. Tentunya sexual harassment ini akan berdampak negatif kepada pelaku maupun kepada korban. Ketika terjadi sexual harassment pada seseorang dapat mengakibatkan korban mengalami distress secara fisik dan psikologis yang apabila tidak ditangani dapat menimbulkan PTSD (Post Traumatic Stess Disorder).
Sexual harassment sering terjadi dalam bentuk fisik mapun non fisik. Kamu perlu mengetahui perilaku-perilaku apa saja yang termasuk sexual harassment yang sering terjadi agar lebih aware terhadap dirimu dan sekitar. Berikut beberapa perilaku-perilaku yang tergolong sexual harassment.
1. Catcalling
Perilaku ini sempat viral dan dan menjadi acuan peringatan agar lebih berhati-hati menanggapi orang lain yang tidak dikenal. Catcalling biasanya dilakukan dengan merayu seseorang dengan cara bersiul atau memanggil dengan mengatakan sesuatu yang berbau seksual kepada orang asing yang sedang lewat. Tanpa disadari perilaku memuji ataupun mengatakan sesuatu yang tidak wajar oleh orang lain dijalanan itu sudah termasuk dalam kategori sexual harassment.
2. Sexual harassment non fisik
Melontarkan komentar atau bahkan candaan berbau seksual termasuk dalam perilaku sexual harassment non fisik. Selain itu, memberikan ungkapan mengenai bentuk tubuh juga termasuk dalam perilaku kekerasan non fisik ini. Tak hanya itu, berkata kasar dan merendahkan, menyatakan keinginan untuk melihat bentuk tubuh, mengajak melakukan hubungan seksual, menunjukkan bagian tubuh, menanyakan mengenai seksual dan hal privasi, serta menyebarkan gambar atau video seksual di media sosial ini juga menjadi bentuk sexual harassment non fisik.
3. Sexual coercion
Bentuk sexual harassment ini terjadi aktivitas seksual yang tidak diinginkan karena adanya paksaan non fisik. Perilaku dalam bentuk sexual coercion dilakukan dengan pengancaman mengenai karir, dibohongi, diimingi kenaikan bonus dan jabatan, diancam pemotongan gaji atau dikeluarkan. Dengan berbagai tekanan yang dilakukan membuat korban merasa berhutang dan terpaksa untuk melakukan perilaku seksual.
4. Sexual harassment fisik
Perilaku pada bentuk fisik sexual harassment ini banyak dialami korban terjadi eskalasi dan lebih dari satu bentuk. Perilaku tersebut dapat berupa mencium, memeluk, menyentuh, memegang, mencubit, menggigit, bahkan membuka baju dan upaya pemerkosaan. Pelecehan verbal ini dianggap lebih diterima lingkungan dan tidak mengancam sehingga memungkinkan korban berusaha untuk memaklumkan.
5. Pemerkosaan
Perilaku pemerkosaan ini termasuk dalam kategori sexual harassment secara fisik. Dimana korban terintimidasi dan dipaksa berhubungan seksual secara fisik untuk memenuhi fantasi seksual pelaku. Tak jarang korban pemerkosaan terenggut kehormatan dan juga nyawanya. Perilaku biadab ini harus disadari betapa bahayanya dan beranikan untuk speak up ketika melihat ataupun terjadi dalam lingkungan sekitar. Maka dari itu, harus lebih berhati-hati ketika berada dimanapun.